Sabtu, 21 Mei 2011

Marxisme?



Apa itu marxisme?Banyak dari kita yang tidak mengenal kata marxisme(termasuk saya dulunya...hehe J).

“Marxisme adalah suatu paham yang menjelaskan penghisapan dan penindasan kaum kapitalis (pemilik perusahaan) terhadap kaum buruh melalui teori nilai lebih (teori laba) sehingga melahirkan revolusi atau perubahan yang sangat besar di dalam suatu perusahaan. “

Berikut sekilas mengenai teori laba :

Buruh dalam menggunakan alat kerja dan modal kerja harus efisien, efektif, dan produktif sehingga menciptakan suatu komoditi (produk) yang dapat menghasilkan laba. Hubungan antara harga jual dengan nilai komoditi menentukan laba atau rugi. Jika harga jual lebih besar dari nilai komoditi maka menimbulkan laba,jika sebaliknya menimbulkan rugi. Laba dapat dikelompokkan menjadi laba akuntansi dan laba ekonomi. Bagi seorang manajer laba akuntansi adalah penting sedangkan bagi pemilik laba ekonomilah yang lebih penting. Perbedaan kedua jenis laba:

1. Laba akuntansi adalah selisih positif antara jumlah pendapatan (revenue) dengan jumlah beban (expenses) perusahaan, yang lazim disebut laba bersih (earning after tax atau EAT).

2. Laba ekonomi adalah laba operasi bersih setelah pajak dikurangi biaya modal perusahaan. Jika hasilnya positif, maka perusahaan itu mempunyai nilai tambah (value added), dan jika sebaliknya maka tidak punya nilai tambah.

Kembali ke marxisme, serikat buruh marxisme mengetahui, memahami dan mengkhayati bahwa kemiskinan kaum buruh karena “hasil kerja lebihnya” dimiliki oleh kaum kapitalis(pemilik perusahaan). Mereka mengadakan aksi dan revolusi untuk merebut alat produksi milik kaum kapitalis dijadikan milik bersama seluruh buruh di bawah pemerintahan diktator proletariat.

Marxisme merupaka anak kandung daro kapitalisme; ia merupakan “agama” kaum buruh dan sebagai pedoman untuk memperjuangkan nasibnya. Marxisme merupakan senjata moril kau buruh untuk memperjuangkan nasibnya, dan kaum buruh merupakan senjata materiil Marxisme; tanpa kaum buruh, marxisme tidak ada artinya apa-apa, dan tanpa marxisme kaum buruh tidak memiliki senjata untuk melakukan aksi dan revolusi.

Marxisme sulit dihancurkan karena sebagai keyakinan kaum buruh dan menyatu di kehidupan para buruh. Selama masih ada penindasan, penghisapan, penjajahan, dan ketidak adilan adilan di muka bumi, ideologi itu akan lahir dan diikuti oleh kaum tertindas. Marxisme dipandang berbahaya oleh kapitalisme, karena ia menjelaskan sistem penindasan kaum kapitalis atas buruh dan menjelaskan penghisapan bangsa atas bangsa lain melalui kolonialisme dan imperialisme (non-kolonialisme).

Di Indonesia zaman orde baru, Marxisme dilarang keras karena mambahayakan perkembangan kapitalisme asing dan kapitalisme national yang sedang tumbuh dan berkembang. Sebenarnya kaum kapitalis harus terimakasih kepada Marxisme karena Marxisme melakukan kritik kepadanya. Dengan kritik itu kaum kapitalis mengetahui kelemahannya kemudian melakukan perbaikan untuk mengembangkan dirinya.

Sumber:

Buku sakti J “Manajemen Sumber Daya Manusia Abad 21”

karya Dr.Darsono P. SE. SF. MA. MM & Tjatjuk Siswandoko SE. MM.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar