Sabtu, 21 Mei 2011

Budaya Perusahaan

Manusia dibesarkan dalam budaya dan lingkungan dimana dia hidup. Jika kita ingin memotret (melihat lebih rinci) manusia, kita harus mengetahui potret budaya dan lingkungannya. Budaya merupakan ide, gagasan, pikiran, keyakinan, nilai, norma sebagai pedoman untuk mengarahkan dan membina perilaku. Prestasi manusia sepanjang sejarahnya adalah merupakan kebudayaan.

Budaya ialah pola pikir dan perilaku yang efektif dan efisien yang diulang terus menerus untuk mencapai tujuan. Karena efektif dan efisien maka diulang terus-menerus sehingga membentuk karakter (watak). Pola pikir diulang terus-menerus karena yakin itu benar sehingga membentuk suatu nilai (vallue) dan ideologi serta norma untuk diperjuangkan.

Budaya perusahaan berkembang dari kegiatan “home industry” atau pengrajin dan dari kegiatan kaum pedagang. Gabungan dari kedua kegiatan itu melahirkan pemikir ekonomi atau ahli ekonomi Adam Smith yang dikenal sebagai Bapak Ekonomi (Ekonomi Perusahaan) dengan dalilnya “Laissez Faire” atau kebebasan berusaha bagi kau borjuis, negara tidak perlu turut campur dalam bidang ekonomi, biarlah kegiatan ekonomi dikendalikan oleh “tangan-tangan ajaib”, yaitu kekuatan permintaan dan penawaran atau kekuatan pasar bebas.

Budaya perusahaan memiliki 3 ciri utama yaitu:

- Time value of money yaitu waktu menentukan nilai uang.

- Effectivity and Efficiency yaitu berhasil guna dan berdaya guna.

- Profit orientation yaitu orientasi pada perolehan laba.

Dilihat dari ciri-cirinya kita dapat menyimpulkan bahwa,

“Budaya Perusahaan ialah pola pikir dan perilaku efektif dan efisien untuk memperoleh laba dan nilai tambah ekonomi.”

Pola pikir dan perilaku itu direalisasikan dalam pengambilan keputusan dan komunikasi oleh semua orang di dalam perusahaan.

Budaya di dalam perusahaan:

- yang berorientasi pada gaji tinggi dan fasilitas bagus (untuk manajer)

- yang berorientasi pada upah layak (untuk buruh)

- yang berorientasi pada pembayaran bunga dan angsuran lancar (untuk kreditur)

- yang berorientasi pada laba dan nilai tambah ekonomi (untuk pemilik & pemgang saham)

- yang berorientasi pada kepuasan atas harga, kualitas produk bagus, distribusi cepat dan layanan purna jual bagus (untuk Pelanggan)

- yang berorientasi pada pembayaran pajak yang jujur dan tepat waktu (untuk Pemerintah)

Perusahaan-perusahaan besar bisa bertahan hidup puluhan tahun bahkan ratusan karena mereka memiliki budaya perusahaan yang kuat dan kokoh. Kekuatan budaya perusahaan dapat menghasilkan kinerja perusahaan yang baik. Oleh karena itu budaya itu dipertahankan dan dikembangkan terus menerus sesuai jaman.

Sumber:

Buku sakti J “Manajemen Sumber Daya Manusia Abad 21” karya Dr.Darsono P. SE. SF. MA. MM & Tjatjuk Siswandoko SE. MM.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar