Sabtu, 21 Mei 2011

Etika & Moral Kepemimpinan

Dalam sejarah perkembangan masyarakat, di setiap kelompok (golongan) manusia ada yang menjadi pemimpin dan ada yang menjadi pengikut (massa). Pemimpin dan massa merupakan dua sisi dari satu keping mata uang, artinya pemimpin dan massa itu merupakan satu kesatuan yang utuh yang tidak dapat dipisahkan.

Massa adalah segolongan besar manusia dalam masyarakat yang mempunyai ikatan dan kepentingan tertentu. Massa bisa disebut juga dengan rakyat jelata, atau “wong cilik” (rakyat kecil). Massa dalam kehidupannya memerlukan pemimpin untuk memberi petunjukk dan membimbing serta mengarahkan dalam melakukan perkerjaan para massa. Pemimpin itu lahir dari massa itu sendiri, bukan dari luar, dan dipilih oleh mereka sendiri, serta bukan paksaan dari luar. Dengan demikian hakikatnya,

“massa (rakyat pekerja) melahirkan dan menentukan pemimpin yang membela kepentingannya.”

Pemimpin yang lahir & diangkat oleh massa harus menjadi poros hidup dan kehidupan massa, mempunyai kelebihan-kelebihan yang tidak dimiliki oleh massa lain dan digunakan untuk kepentingan bersama.

Kepemimpinan ialah membina, menggerakan, mengarahkan, dan memerintah massa (anggota) melakukan suatu tindakan (aksi) untuk mencapai tujuan. Dalam suatu organisasi dibutuhkan pemimpin yang memliki etika dan moral dalam kepemimpinan.

“Etika kepemimpinan ialah tindakan benar-salah para pemimpin yang didasarkan pada pikiran, perasaan, dan kepentingan anggota suatu organisasi.”

Kepemimpinan yang beretika (yang benar) adalah perilaku pemimpin dalam hal memahami pikiran, mengkhayati perasaan, dan memperjuangkan kepentingan orang-orang yang dipimpinnya. Sedangkan perilaku kepemimpinan yang tidak etis adalah perilaku pemimpin yang subyektif, otoriter, diktator, dan tidak memperdulikan kepentingan orang-orang (massa) yang dipimpinnya.

“Moral ialah sesuatu yang dijunjung tinggi yang berupa ajaran (agama) dan paham (ideologi) sebagai pedoman untuk bersikap & bertindak baik yang diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya.”

Pemimpin harus memiliki moral agar dapat mengarahkan anggotanya untuk mencapai tujuan. Moral pemimpin antara lain adalah:

- Jujur; jujur terhadap kawan seideologi dan seorganisasi. Sikap jujur juga harus dimiliki oleh setiap anggota di dalam organisasi.

- Bersatu; Bersatu diantara para anggota (massa) di dalam suatu organisasi atau masyarakat.

- Disiplin; adalah watak, sikap, perilaku untuk melaksanakan pekerjaan dengan tepat dan baik.

- Kesetiakawanan; untuk mewujudkannya memerlukan pengorbanan.

- Berkorban; mengalahkan kepentingan pribadi demi kepentingan seluruh anggota suatu organisasi.

PEMIMPIN YANG BERETIKA DAN BERMORAL MELAHIRKAN PEMIMPIN KARISMATIK.

Sumber:

Buku sakti J “Manajemen Sumber Daya Manusia Abad 21” karya Dr.Darsono P. SE. SF. MA. MM & Tjatjuk Siswandoko SE. MM.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar